waRkah uNtuk jiWa....

asSalamuaLaikum...

seKetika berada dlam satu lg situasi yg ckup mem'bz' kan diri.. ada ketika juga kita lupa mmberi 'hak' kpd diri sndiri.. juGa tkadang kita tlupa setiap saat yg bakal kita lalui blum ttu ada nfas yg dapat kita hirup dalam dakapan alam yg seakan sebati dalam sebuak pagaran hidup..

trbaca bbrapa psoalan yg dilingkarkan dlm satu artikel..sy kongsikan bsama buat tatapan semua..:
1. Wahai diri, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Mengaku cinta kepada Allah Swt tetapi tidak merasa senang berinteraksi dengan Kalam-Nya. Bukankah ketika manusia cinta dengan manusia lain, ia menjadi senang membaca suratnya bahkan berulang-ulang? Mengapa kamu begitu berat dan enggap untuk hidup dengan wahyu Allah Swt? Adakah jaminan bahwa kamu mendapat pahala gratis tanpa beramal shalih? Dengan apa lagi kamu mampu meraih pahala Allah Swt? Infak cuma sedikit, jihad belum siap, kalau tidak dengan Al-Qur’an, dengan apa lagi?

2. Wahai jiwaku, siapa yang menjamin keamanan dirimu saat gentingnya suasana akhirat? Padahal Rasulullah Saw menjamin bahwa Allah Swt akan memberikan keamanan bagi manusia yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an, mulai dari sakaratul maut hingga saat melewati shirat.

3. Wahai jiwaku, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Dengan nikmat-Nya yang demikian banyak, yang diminta maupun tidak, tidakkah kamu bersyukur kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an?

4. Wahai jiwaku, sadarkah kamu ketika Allah Swt dan Rasulnya mengajak dirimu memperbanyak hidup bersama Al-Qur’an? Untuk siapakah manfaat amal tersebut? Apakah kamu mengira bahwa dengan banyak membaca Al-Qur’an maka kemuliaan Allah dan Rasul-Nya menjadi bertambah? Dan sebaliknya, jika kamu tidak membaca Al-Qur’an, kemuliaan itu berkurang? Sekali-kali tidak. Semua yang kita baca dan lakukan, kitalah yang paling banyak mendapatkan manfaatnya.

5. Wahai jiwa, tidakkah kamu merasa khawatir dengan dirimu sendiri? Selama ini hidup tanpa al-Qur’an, jatah usia makin sedikit, tabungan amal shalih masih sedikit, jaminan masuk surga tak ada di tangan. Sampai saat ini belum mampu tilawah rutin satu juz per hari, jangan-jangan Al-Qur’anlah yang tidak mau bersama dirimu karena begitu kotornya dirimu sehingga Al-Qur’an selalu menjauh dari dirimu.

6. Wahai jiwa, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti kehidupan Rasulullah Saw dan para sahabat serta tabiin yang menjadi kenangan sejarah sepanjang zaman dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an? Jika hari ini kamu masih enggan berinteraksi dengan Al-Qur’an apa yang akan dikenang oleh generasi yang akan datang tentang dirimu?

wahai jiwa yg pelbagai rupa..siapa diri kita sepanjang mnjalani lebuhraya kehidupan?/tanp amerenungi , mghyati dan mghargai...apakah dsbalik pmndangan spnjang pnjlanan khidupn.... wsalam.....=]

Comments

2_one said…
smmgnya sdh mnjd hobi sy mmberi komen pd blog2....

warkah utk jiwa,sy katakn sbg suatu monolog dgn dri sendri...kalo diperhatikan..ramai yg hanya memikirkn ttg dunia..sehinggakn ad yg menangis dgn perkara dunia yg melalaikn..
satu pembaziran air mata disitu...
hidup didunia ibarat di medan catur..setiap satunya mahu melangkah kehadapan..tp ad juga yg melangkah keblkg n akhirnya hilang di medan itu...

Al-Quran pendamai yg magik...bila melafazkn kalimah2nya,sgala keresahn,kekecewaan,kebingungan.terurai dan terhakis seolah2 dialirkn satu aliran di dalamnya..subhanallah...

thnx ats perkongsian..sy harap saudara teruskn menulis n menulis...mngaplikasikan bakat yg ada...slm hebat bt saudara...

slm wbt

Popular Posts